Anggota DPR baru dari Fraksi Partai Demokrat, Nuki Sutarno menyatakan dukungannya atas  inisiatif  Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempublikasikan data diri dan riwayat hidup calon anggota legislatif (caleg) dalam Daftar Calon Sementara (DCS). Sekarang eranya keterbukaan, sehingga data diri termasuk riwayat hidup seseorang dipublikasikan tidak ada masalah.

“Sebagai seorang calon wakil rakyat adalah wajar jika data dirinya diungkapkan di publik, kecuali memang ada hal-hal tertentu yang tidak ingin diketahui oleh masyarakat. Namun, keterbukaan sebaiknya dimulai dari diri kita sendiri. Apabila tidak dimulai dari sekarang, maka perubahan tidak akan terjadi,” ujar Nuki menjawab Parlementaria Rabu (26/6) sesaat setelah dilantik sebagai anggota DPR pengganti antar waktu menggantikan Achmad Syafi’i dari Dapil Jatim XI.

Pekan lalu, KPU telah resmi mempublikasikan daftar riwayat hidup caleg yang terdaftar sebagai calon sementara anggota legislatif untuk periode 2014 - 2019. Namun, dari total keseluruhan 6.552 caleg, sebanyak 140 orang yang menolak data dirinya dipublikasikan.

Inisiatif KPU untuk mempublikasikan daftar riwayat hidup para calon anggota legislatif, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga negara agar mengenal bakal calon wakil mereka pada pemilu 2014 mendatang. Meski ada caleg yang menolak, namun tidak bisa dikenai sanksi karena belum ada pengaturan soal sanksi untuk hal ini di dalam Peraturan KPU ataupun Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu.(mp,vp)/foto:iwan armanias/parle.